Kamis, 12 April 2012

Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Mr P?

Masturbasi biasanya dilakukan untuk menyalurkan hasrat seksual seksual. Tapi selama ini ada anggapan jika sering masturbasi bisa mengubah ukuran penis. Benarkah?

Para ahli mengungkapkan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa masturbasi bisa membuat ukuran penis berubah lebih kecil atau justru membesar, seperti dikutip dari About.com.

Secara kesehatan seksual, masturbasi merupakan kegiatan yang paling sehat serta tidak berisiko daripada melakukan hubungan seks pranikah. Dan ukuran penis tidak bisa berubah dengan cara dipijat atau melalui masturbasi.

Selain itu ukuran kelamin seseorang bukanlah jaminan untuk bisa memuaskan perempuan, karena yang terpenting adalah tingkat kekerasan penis serta teknik pria untuk dapat mencapai titik G-spot.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Andri Wanananda, MS dalam konsultasinya di detikHealth bahwa tidak ada kaitan antara onani atau masturbasi dengan ukuran penis yang bisa mengecil.

Ia menuturkan penis yang berukuran kecl sekalipun tetap bisa melakukan hubungan seks dengan baik, karena G-spot dan zona erotik pada dinding atas vagina hanya berjarak 3-5 cm dari dinding luar vagina, sedangkan penis ketika berereksi pasti ukuranya lebih dari 3 cm.

Meski begitu sebaiknya jangan melakukan masturbasi terlalu sering karena dapat memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dampaknya adalah produksi hormon dan senyawa kimia seks meningkat.

Ketidakseimbangan senyawa kimia ini bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan kesehatan seperti impotensi, kebocoran katup air mani, kebotakan, nyeri punggung dan selangkangan, serta rasa letih sepanjang hari.

Selasa, 10 April 2012

Ini Dia yang Bikin Kelamin Pria Tak Bisa 'Berdiri'

Disfungsi ereksi alias impotensi merupakan gangguan kesehatan yang paling ditakuti pria. Berbagai macam cara bisa dicoba pria untuk menunjukkan 'kejantanannya' tersebut. Ketahui apa saja yang membuat kelamin pria tak bisa 'berdiri'.

Untuk dapat ereksi (tegangnya kelamin) dengan sempurna, penis membutuhkan elastisitas pembuluh darah dan ritme jantung yang stabil untuk memompa darah ke bagian tersebut.

Namun ada beberapa faktor yang membuat darah tidak terpompa secara sempurna, yang akhirnya membuat senjata pria tidak mampu 'berdiri', antara lain seperti dilansir webmd, Kamis (5/4/2012):

1. Depresi
Otak adalah zona sensitif seksual yang sering diabaikan. Gairah seksual dimulai di kepala (otak) dan terus berjalan ke bawah (penis). Depresi dapat mengurangi keinginan Anda untuk bercinta dan menyebabkan disfungsi seksual. Ironisnya, banyak obat yang dipakai untuk mengobati depresi juga dapat menekan dorongan seksual dan membuat pria lebih sulit mendapatkan ereksi.

2. Alkohol
Banyak yang berpikir bahwa minum sedikit alkohol dapat meningkatkan mood untuk bercinta, tetapi kebiasaan minum alkohol dapat membuat pria lebih sulit untuk ereksi. Penggunaan alkohol yang tinggi dapat mengganggu ereksi, tetapi efek ini biasanya sementara.

3. Obat-obatan
Obat-obatan juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, seperti beberapa obat tekanan darah tinggi, obat penghilang nyeri dan antidepresan. Obat-obat ilegal seperti amfetamin, kokain dan ganja juga dapat menyebabkan masalah seksual pada pria.

4. Stres
Tidak mudah untuk mendapatkan mood bercinta ketika Anda sedang kewalahan dengan pekerjaan di tempat kerja atau rumah. Stres dapat merugikan berbagai bagian tubuh, termasuk penis. Atasi stres dengan membuat perubahan pada gaya hidup, seperti melakukan relaksasi dengan olahraga secara teratut, cukup tidur dan mencari bantuan dokter bila perlu.

5. Kemarahan
Kemarahan dapat membuat darah naik ke wajah, tapi tidak ke tempat yang pria butuhkan ketika ingin melakukan hubungan seks. Kemarahan baik yang langsung ataupun tidak, dapat berkontribusi untuk masalah kinerja di kamar tidur.

6. Kegelisahan atau kecemasan
Semua kecemasan yang dapat membuat Anda takut dan menghindari keintiman, ibarat lingkaran setan yang menempatkan tekanan besar pada kehidupan seks Anda.

7. Kegemukan
Pria yang kegemukan alias obesitas tidak hanya menurunkan rasa percaya diri tetapi juga kemampuan di kamar tidur. Pria yang obesitas menghasilkan lebih sedikit hormon testosteron, yang penting untuk menaikkan gairah seksual dan ereksi. Kelebihan berat badan juga terkait dengan tekanan darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah, yang dapat mengurangi aliran darah ke penis.

8. Citra diri negatif
Bila Anda tidak menyukai apa yang Anda lihat di cermin, mudah untuk menganggap pasangan tidak akan menyukai pandangan tersebut. Citra diri yang negatif dapat membuat Anda khawatir dan menurunkan kinerja saat mencoba melakukan hubungan seksual.

9. Libido rendah
Libido rendah tidak sama dengan disfungsi ereksi, tetapi banyak faktor yang menyebabkan disfungsi ereksi juga dapat mengurangi libido (gairah seksual). Harga diri yang rendah, stres, kecemasan dan obat tertentu, semua juga bisa mengurangi gairah seks. Ketika semua kekhawatiran terikat saat berhubungan seksual, maka minat Anda pada seks dapat menukik tajam.

10. Kondisi kesehatan
Banyak kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi saraf, otot atau aliran darah yang diperlukan untuk mendapatkan ereksi. Diabetes, tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah, cedera tulang belakang,dan multiple sclerosis dapat berkontribusi untuk terjadinya disfungsi ereksi.

Operasi untuk mengobati masalah prostat atau kandung kemih juga dapat mempengaruhi saraf dan pembuluh darah yang mengontrol ereksi.